Kota Bima, Reportasebima.com.
Sedang intens di koordinasikan dengan pihak Pusat. Termasuk sistem anggaran yang tidak boleh melebihi 30%. Kendati demikian, pihak Pemkot Bima sedang merinci, agar bisa teratasi.
Serapan anggaran untuk P3K, tidak sedikit, sedangkan alokasi awal dari Pemerintah Pusat yang di terima hanya 16 M. Berbanding terbalik dari jumlah formasi P3K yang lulus di tahap 1. Karena formasi awal hanya diajukan sebanyak 300 lebih formasi. Tapi membengkak menjadi 1000 lebih orang.
Belum lagi, tambahan dari Tahap II. Termasuk Jumlah Paruh Waktu yang nantinya akan diusulkan. Kendati demikian, pihaknya, akan terus berupaya untuk tetap menunggu regulasi sistem penggajiannya.
PJ. Walikota Bima, menegaskan, bahwa tidak semua dari R2 dan R3 bisa di usulkan. Hal ini, akan di lakukan perengkingan nilai dan juga skala prioritas. Sedangkan seleksi tahap II, nanti hanya akan memperebutkan jatah formasi dari tahap I yang belum terisi.
Kendati demikian adanya, pihak pemerintah akan tetap berusaha keras, bahwa penyelesaian tenaga honorer semua akan berubah status menjadi P3K Full Waktu dan Paruh Waktu.
Hanya saja semua akan diangkat dengan sistem gaji berdasarkan kemampuan keuangan daerah. Dan di tahun ini sudah tidak ada lagi honorer baru, kecuali yang sudah mengabdi minimal dua tahun, dan tidak terputus. Bila nanti di temukan ada honorer baru dan tidak terdata di BKN, maka itu sudah pasti akan tetap di keluarkan.
Maka, Penjaringan Tahap II adalah finalisasi dari penyelesaian honorer. Dan sesuai aturan pemerintah hanya mengakui Pegawai ASN dan P3K saja. Tidak ada lagi pegawai honorer lama atau baru. Demikian yang disampaikan H. Muhtar Landa, SH, MH kepada Reportasebima.com, Selasa, (14/1/25), saat di temui di ruang kerjanya.
Sembari mengingatkan, bahwa Pendaftaran seleksi tahap II, akan resmi di tutup Rabu, (15/1/25), dengan jumlah pendaftar sesuai laporan dari BKPSDM sudah diatas seribu lebih pendaftar. Termasuk yang banyak honorer dari 2 tahun mengabdi. #
