Kota Bima, Reportasebima.com. Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menghadiri sekaligus melaunching Inovasi "Keroyok Stunting Posyandu On The Road". Minggu, 15 Januari 2023.
Kegiatan yang berlangsung di Jalur CFD Taman Ria tersebut dihadiri oleh Seluruh Perangkat Pemerintah Kota Bima dan berbagai elemen masyarakat.
Wali Kota Bima dalam arahannya menyampaikan bahwa Inovasi Keroyok Stunting di Posyandu On The Road ini diharapkan memberikan semangat yang sama.
"Saya ingin semangat kita untuk menurunkan stunting di Kota Bima ini tidak hanya datang dari Dinas Kesehatan, tapi juga dari berbagai Instansi dan elemen masyarakat yang ada", ucapnya.
Beliau melanjutkan, Dinas kesehatan dan Instansi terkait agar lebih gencar mengedukasi serta mensosialisasikan mengenai program penurunan stunting di Kota Bima.
"Penurunan stunting ini harus segera digencarkan dengan edukasi dan sosialisasi yang terus menerus, 5 bulan yang lalu indeks presentasi stunting kita berada di 16,7 %, kemudian pada desember tahun kemarin kita sudah menempati 14,6 %, sedangkan untuk kabupaten yang cakupan wilayahnya cukup luas mereka berada di 13,3 %, jadi benar-benar dibutuhkan kesungguhan untuk terus menggencarkan program penurunan stunting ini", tegasnya.
Beliau juga berharap kepada seluruh kader-kader puskesmas yang tergabung dalam Inovasi Keroyok Stunting di Posyandu On The Road ini agar bersungguh-sungguh dalam mencapai indeks penurunan stunting di Kota Bima.
"Saya berharap agar para kader-kader puskesmas yang berada di wilayah cakupan masing-masing dapat bersungguh-sungguh dalam program ini, sehingga pada tahun 2024, indeks stunting kita berada pada 7% bisa tercapai", harapnya.
Di akhir, beliau berpesan agar program ini tidak hanya memperhatikan kesehatan anaknya, tapi juga perlu di perhatikan dan diberi pemahaman kepada ibunya dalam menjaga kesehatan.
"Dengan memperhatikan kesehatan ibunya, kita dapat mendeteksi se dini mungkin stunting ini, karena ibu yang sehat pasti melahirkan anak yang sehat, begitu pula sebaliknya, jika ibunya sakit di khawatirkan bayinya juga akan terkena penyakit", ujarnya.
Disamping itu Dirut RSUD Kota Bima dr H. Faturrahman menginformasikan bahwa sasaran dari program Inovasi Keroyok Stunting di Puskesmas On The Road ini ada empat orang, diantaranya ada remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan para suami siaga.
"Sasaran dari program ini ada empat orang dan diantaranya ada remaja, ibu hamil, menyusui, dan suami siaga, mengapa remaja perlu diberikan edukasi agar nantinya mereka terhindar dari pernikahan dini, karena banyak kasus stunting terlahir dari pernikahan dini yang dimana ekonominya belum mampu, lalu ibu hamil agar dipantau terus kesehatannya sampai bayi tersebut lahir, ibu menyusui juga perlu di edukasi agar terus memberikan asi eksklusif pada bayi dan terhindar dari stunting, kemudian suami siaga diberikan edukasi untuk tidak merokok di dalam rumah agar bayi terhindar dari penyakit sesak dan sebagainya" ucapnya.
Terakhir beliau mengharapkan agar di setiap instansi diberikan "pojok laktasi" dan sebuah kulkas agar nantinya para ibu yang bekerja dapat menyusui anak mereka ketika dibawa di kantor atau dapat memompa asi mereka saat berada di kantor, kemudian disimpan di kulkas dan dibawa pulang untuk diberikan kepada bayinya.