Kota Bima, Reportasebima.com.
Uang tabungan salah satu nasabah PT. Bank NTB Cabang Bima, Fira Faridah tiba tiba hilang dari saldo rekening tabungannya.
Uang senilai Rp. 1 juta 380 ribu, diduga sudah dicairkan tanpa sepengetahuan pemiliknya. Uang honor kader Posyandu selama satu tahun tersebut belum sempat dicairkan olehnya.
Buku tabungan dan ATM kata Fira ada pada dirinya. Tapi aneh, kok uang honor tersebut bisa dicairkan tanpa buku rekening, surat kuasa dan KTP atas persetujuannya. "Kok uang bisa dicairkan pihak lain tanpa seijin pemilik. Sedangkan buku tabungan dan ATM ada pada saya". Ungkapnya, kepada wartawan, selasa lalu.
Masih dari Fira mengaku kalau ATM sudah terblokir, tapi kemarin sudah diaktifkan kembali karena pihak Kepala Bank menyanggupi mengganti kehilangan isi tabungan nasabah senilai yang hilang yaitu sebesar Rp. 1. Juta 380 ribu.
Tapi, kesanggupan itu belum juga ditindaklanjuti pihak Bank. Uangnya sampai sekarang belum juga di ganti. "Saya sudah cek di rekening tidak ada uang yang masuk atau di transfer". Ungkapnya, menceritakan kesanggupan dari Kepala Bank, Rabu, (16/2/22) kemarin saat diundang diruang kerjanya bersama Ketua RT. 06 dan juga wartawan SorotNTB dan Garda Asakota.
Fira mengaku awalnya sudah mengikhlaskan, dan juga merasa gembira ketika bank mengganti uang yang hilang dari rekeningnya. Tandasnya.
Diketahui, masalah Fira Farida nasabah bank NTB menyebabkan timbulnya konflik dan saling melemparkan tuduhan diantara sesama kader soal hilangnya isi tabungan yang diketahui honor kader posyandu tersebut.
Bahkan melebar hingga ke orang tua dan keluarga dari masing masing kader, nyaris baku hantam di lingkungan RT. 06 RW. 02 Kelurahan Rabadompu Barat.
Berkat kepekaan dari Ketua RT setempat konflik yang terjadi dilingkungan antar tetangga mampu di minimalisir dan diatasi. Bahkan mencarikan solusi terbaik. Hanya saja, disesalkan oleh Ketua RT dan warga, pihak Kepala Bank yang tidak tanggap dengan keadaan dan kondisi lapangan. Buktinya, uang nasabah yang hilang tidak kunjung di ganti.
Padahal, dari kejadian hilangnya rekening ada beberapa dari kesalahan oknum kasir berinisial G di Unit PT Bank NTB Raba, yaitu, pertama diterbitkannya dua buku tabanas dengan nama satu orang yang sama tapi buku dipegang oleh dua nasabah yang berbeda, kedua, dari pencairan uang tabungan ditarik pihak oknum tertentu, tapi tidak di printout isi buku rekening dari tabungan yang ada, sehingga nilainya tetap terlihat masih ada dan utuh, padahal sudah ditarik. Ketiga, dari slip penarikan yang ada, dilayani tanpa menyertakan kuasa dan nomor hp tanda persetujuan dari nasabah pemilik buku rekening tabungan.
Hal lain juga dari kekeliruan terbesar adalah mudahnya pencairan tanpa melakukan cek and ricek soal kebenaran dari nasabah yang mengambil atau mengeluarkan uang tersebut. Dan ini menjadi kekeliruan terbesar dari kejadian yang ada.
Ketua RT. 06 Rabadompu Barat, Bang Nas menyesalkan kejadian yang ada. Membenarkan bahwa korbannya kebetulan warganya yang juga nasabah bank ntb.
Pihaknya sudah mencairkan dan membantu masalah ini. Tapi
tapi tidak di printout isi buku rekening dari tabungan yang ada, sehingga nilainya tetap terlihat masih ada dan utuh, padahal sudah ditarik. Ketiga, dari slip penarikan yang ada, dilayani tanpa menyertakan kuasa dan nomor hp tanda persetujuan dari nasabah pemilik buku rekening tabungan.
Hal lain juga dari kekeliruan terbesar adalah mudahnya pencairan tanpa melakukan cek and ricek soal kebenaran dari nasabah yang mengambil atau mengeluarkan uang tersebut. Dan ini menjadi kekeliruan terbesar dari kejadian yang ada.
Ketua RT. 06 Rabadompu Barat, Bang Nas menyesalkan kejadian yang ada. Membenarkan bahwa korbannya kebetulan warganya yang juga nasabah bank ntb.
Pihaknya sudah mencairkan dan membantu masalah ini. Tapi terkadang, ada saja pihak yang tidak mengerti dan paham akan persoalan yang ada. Bank NTB menjadi pihak utama yang harus bertanggungjawab atas hilangnya isi tabungan nasabahnya.
"Sangat tidak baik, hal yang sudah dibantu, tapi dipersulit dan diperkeruh lagi. Seharusnya kepala PT. Bank NTB mengerti dan paham atas menimpa nasabahnya, bukan sebaliknya ingin menunjukan keegoan. Buktinya omongan dan tindakannya berbeda". Kesalnya
Pihak Kepala Bank PT. NTB Cabang Bima, Iskandar, Rabu, (16/2/22) diruang kerjanya, saat dipertemukan dengan korban yang juga nasabahnya, mengaku langsung mengganti uang nasabah yang hilang. Namun belakangan disampaikan lewat WA RT. 06 Bang Nas yang juga pimpinan media, tetap akan mengganti, tapi prosesnya tidak semudah itu. Antara lain dari isi WA yang ada. NR_