- Reportase Bima

Senin, 13 Desember 2021

MINTAKAN KWITANSI

Ina ro Ama, abu ro umi, cina ro angi, sa'e ro ari ma sama2 dese ro ntasa di Ruma Allah SWT. Perhatikan mena Ake...

Ini cerita singkat aja, mudah mudahan jadi pelajaran buat semuanya.
Hari ini ditanggal ini, mulai jam 4 sore saya mengantar ibu saya melakukan pemeriksaan di salah satu klinik yg terkenal di kota Bima. Selesai pemeriksaan jam 19.47, kemudian kami disarankan ke apotek klinik untuk pengambilan obat dan sekalian bayar di kasir.

Nah,  setelah kasirnya menghitung maka kami disuruh bayar sekitar 1,8 juta lebih. Lalu saya meminta kwitansi atau struk pembayaran. Katanya gk ada, maka saya bilang "beli kopi seharga 5 ribuan di alfamart aja ada struknya mas, masa harga obat mahal gk ada struknya"

Maka saya disuruh tunggu untuk pembuatan kwitansinya.
Tak lama kemudian saya dipanggil (nama ibu saya sebagai pasien) lalu saya dikasih struk.. "kok struknya manual begini mas?" Tanya saya. (Udah kayak struk nyewa kos-kosan)

Saya kembali jelaskan "saya butuh struk yg dari komputer dengan detail harga setiap jenis obat dan biaya pemeriksaannya, bukan total harga yg ditulis secara manual. Karena menurut saya obat yg diapotek itu pasti sudah di input beserta detail harganya..jadi tinggal di print".

Saya pun disuruh tunggu.
Nampaknya para apoteker dan kasirnya agak kalangkabut..
Sekitar 15 menit kemudian baru saya dipanggil kembali dan dikasih struk dengan detail harga obat dan pemeriksaan sesuai keinginan saya. Dan apa yg terjadi?

yg tadinya 1,8 juta lebih (1 juta 800 ribu lebih) ternyata hanya 1 juta 75 ribu rupiah.
Lalu dengan permohonan maaf dari kasirnya bahwa tadi ada kesalahan input lalu di akhir kalimat dia bilang *kalembo Ade loasi hampa ndai Ake mpoa mpa, Ede Ra sebarkan ta Ari maipu klinik"
saya pun hanya mengiyakan dan tersenyum aja . 😊😊

Jadi guys... Mungkin itu bukan kesalahan klinik, RS atau lembaga medis lainnya. Tapi itu hanya kesalahan para oknum2 para medis yg mencari keuntungan dengan menipu para pasien ..terpaksa saya beberkan ini di medsos sebagai pelajaran aja. Saya tidak bisa sebutkan identitas orang dan tempat kliniknya.

Bagaimana dengan pasien2 yg tidak tahu, dan ternyata pasien2 itu tidak punya BPJS atau bahkan dari golongan ekonomi rendah... Kan kasihan bangat toh .. kasihan buat Ina ro Ama ma Mai dari desa yg jauh dari kabupaten kalau dikaringu wali ba oknum di klinik atau RS. Sekali wali Ake hanya OKNUM, Aina sapurata.. orepu tim medis ma taho...

Sekali lagi ini pelajaran.... JANGAN LUPA MINTAKAN STRUK ATAU KWITANSINYA SECARA RINCI.

Kalembo Ade jika ada yg dirugikan dari postingan ini.
Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua . 🙏🙏🙏

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda