Diduga, Kantor Lurah Sadia Disegel dan Dilempar Warga - Reportase Bima

Senin, 11 Mei 2020

Diduga, Kantor Lurah Sadia Disegel dan Dilempar Warga




Kota Bima, Reportasebima.com.
Selasa, (12/5), Ratusan Warga Mendatangi Kantor Kelurahan Sadia Kecamatan Mpunda Kota Bima. Kehadiran warga tersebut mempersoalkan Bantuan Langsung Tunai atau BLT dari Pusat.

Menurut warga, BLT di Kelurahan Sadia Cacat hukum. Karena banyak warga yang berhak menerima, justru di coret. Dan dari jumlah penerima BLT sebanyak 119 orang di Kelurahan Sadia Dominan dugaannya berdasarkan selera pihak Lurah, tenaga pendamping serta adanya hubungan kedekatan.

Akibatnya, ratusan warga dominan dari kalangan ibu ibu melakukan penyegelan kantor bahkan kaca jendela kantor lurah setempat pecah akibat dilempar. Hal ini terjadi akibat dari luapan emosi warga yang tidak dapat dibendung.

Amirudin Ketua LPM Sadia, menyampaikan keterangannya, bahwa kehadiran warga Sadia dalam rangka mempertanyakan bantua BLT. dari yang diajukan sebanyak 200 lebih orang, justru hanya 119 orang saja yang mendapatkan, itupun dalam satu rumah ada dua sampai tiga orang. Bahkan, diketahui yang keluar masih ada hubungan kedekatan dengan oknum tertentu.

Amir menuding Lurah bersama Pendata dari Dissos sama sekali tidak melibatkan RT, RW dan LPM dalam menentukan penerima BLT di Kelurahan Sadia. Semua di lakukan dalam keadaan tertutup.

Sehingga, wajar bila warga marah dan menyegel kantor, karena dinilai tidak terbuka dan transparan.

Senada dengan Furqan, warga yang juga Perangkat RT/RW, menyesalkan sikap pihak Lurah Sadia yang tidak membangun komunikasi dalam pendataan warga dengan RT/RW.

"Saya bersama ratusan warga lain menginginkan Bantuan BLT Pusat untuk dipending dulu. Tapi karena lurah dan pendata tidak mau, ya wajar terjadi reaksi". Ungkapnya.

Pantauan langsung reportase di lokasi, nampak ratusan warga memadati halaman kantor kelurahan Sadia. Dan berteriak meminta pihak lurah dan tenaga pendata bertanggungjawab atas dicoretnya sejumlah warga yang sudah diusulkan mendapat bantuan, tapi tidak terkaget dalam bantuan BLT. Padahal syaratnya sendiri sangat terpenuhi.

Kehadiran ratusan warga, ikut ditenangkan oleh pihak Babinsa dan Babinkantibmas yang juga cepat berada di lokasi kejadian. Sedangkan pihak Seklur dan Lurah hadir di kantor, setelah ratusan warga menyegel dan melempar kaca kantor.

Lurah yang mencoba memberikan penjelasan, sama sekali tidak diindahkan warga. Bahkan ada yang berteriak, agar lurah Sadia dicopot dari jabatan karena dinilai tidak amanah. (TimR)






Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda