Kota Bima, Reportasebima.com.
Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan SH menghadiri kegiatan Konferensi Sanitasi dan Air minum Nasional (KSAN), pada Senin (2/12) Desember 2019 di Hotel Kempisky Jakarta.
Konferensi Sanitasi & Air Minum Nasional 2019 bertemakan : "Menuju Layanan Sanitasi & Air Minum Yang Aman, Inovatif Dan Berkelanjutan Untuk Semua" merupakan advokasi 2 tahunan yang di gagas oleh Pokja Pembangunan Perumahan Pemukiman Air Minum & Sanitasi Nasional, yang mengundang 34 Gubernur serta 269 peserta bupati, walikota, dutabesar negara sahabat, mitra pembangunan, akademisi, organisasi kemasyarakatan dan swasta.
Indonesia saat berhasil meningkatkan akses sanitasi air limbah domestik yang layak dari 58,44% (th 2011) menjadi 74,58% (th 2018) dan menurunkan tingkat praktek BAB atau buang air besar sembarangan ditempat terbuka dari 19,39% (th 2011) menjadi 9,36% (th 2018), memang masih terdapat kesenjangan dimana hanya 7,42% rumah tangga memiliki akses terhadap pengelolaan air limbah domestik yang aman.
Beberapa permasalahan yang menyebabkan belum tercapainya target menurut Bappenas adalah :
Pertama, Rendahnya tata kelola dan kapasitas kelembagaan penyedia layanan, banyak PDAM yang tidak sehat demikian juga dengan institusi pelayanan air limbah domestik.
Kedua, Kebutuhan pendanan yang relatif besar untuk memenuhi target akses sanitasi & air minum hingga tahun 2024 yang diperlukan pendanaan sebesar Rp. 404 Trilyun, hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk menciptakan skema pendanaan yang inovatif, efektif dan efisien termasuk mengoptimalkan sumber-sumber pendanaan yang ada.
Ketiga, Pembangunan infrastruktur yang belum direncanakan dengan baik seringkali insfraktruktur sanitasi & air minum yang dibangun tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah.
Keempat, Masih berkurangnya kesadaraan masyarakat dan para pihak tentang pentingnya layanan sanitasi & air minum yang baik serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
Bappenas bersama Pemerintah Pusat dan Daerah Mengadakan acara Konferensi
Dalam rancangan RPJAM 2020-2024 Pemerintah akan fokus untuk meningkatkan target akses sanitasi & air minum yang aman dan berkelanjutan yaitu 90% akses sanitasi layak termasuk didalamnya akses aman sebesar 20% praktek BAB 0%. Berikutnya adalah 100% akses air minum layak yang didukung dengan penyediaan akses air minum sebesar 30% melalui pembagunan 10 juta sambungan pipa rumah tangga termasuk didalamnya akses air minum aman sebesar 15%. (Humaskobi)