Bupati Bima Ajak Masyarakat Desa Gelar Do,a dan Zikir Bersama - Reportase Bima

Rabu, 27 November 2019

Bupati Bima Ajak Masyarakat Desa Gelar Do,a dan Zikir Bersama



Bima, Reportasebima.com,- 
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE berharap kepada seluruh Camat, Kapolsek dan Danposramil, dapat mengajak masyarakat, terutama di desa yang melakukan Pemilihan Kepala Desa serentak untuk melaksanakan Doa dan Dzikir bersama. Hal itu dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi dan meminimalisir potensi konflik yang muncul saat pemilihan Kades.

‘’Saya minta kepada Camat agar menghimbau Desa untuk lakukan Doa dan Dzikir bersama. Silahkan lewat Masjid-masjid terutama bagi desa yang melaksanakan Pemilihan serentak. Laksanakan Edaran Bupati, untuk tidak melaksanakan hiburan malam yang berpotensi  munculnya hal-hal yang tidak diinginkan,’’ tegas Bupati, ditirukan Kabag Humas Setda Bima, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor), menghadapi Pemilihan Kades serentak 23 Desember 2019, dengan Forkopimda, Camat, Polsek, Danposramil se Kabupaten Bima, di Ruang Rapat Utama Bupati, Rabu (27/11/).

Rakor dengan tema ‘Harmoni dan Kemitraan Kita Wujudkan Bima Ramah’ itu dihadiri pula Wakil Bupati Bima H Dahlan HM Noer, Sekda Bima Drs. HM Taufik HAK, Kapolres Kabupaten dan Kota Bima serta Kajari Bima. 

Menurut Umi Dinda, kondisi keamanan sebelum dan pasca Pemilihan harus jadi perhatian. Potensi-potensi konflik dan gejolak segera diantisipasi. Kemudian undang seluruh calon Kades untuk membuat komitmen dan pakta integritas.

Selain persoalan keamanan menjelang Pilkades serentak pada 23 Desember 2019 nanti, yang menjadi  perhatian anggota Rakor adalah adanya kerusakan  hutan. Diakui anggota Rakor, hutan yang ada di Kabupaten Bima nyaris punah.

Bupati meminta agar menyelesaikan persoalan dengan baik. Karena, merusak hutan bukan hanya masyarakat yang merasakan akibatnya. Bupati berkomitmen tetap menjga ekosistem dengan berkoordinasi dengan DLH dan pihak terkait.

Para Camat harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. Dan mendeteksi tingkat kerawanan yang menimbulkan konflik. Terutama terhadap jumlah DPT yang selama ini sebagai sumber masalah. ‘’Karena itu yang akan menjadi masalah juga. Jika ada persoalan di masyarakat pastikan bahwa  itu terselesaikan,’’imbuhnya. (Hmskab)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda