Bima, Reportasebima.com.
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, menyatakan bahwa dirinya, bukan tipe Pimpinan yang suka mengotak-atik pejabat setelah diberikan kepercayaan. Mereka tetap diberi kesempatan seluas-luasnya untuk bekerja dan menunjukan inovasi.
‘’Saya adalah pimpinan yang kurang suka, mengotak atik yang sudah saya tempatkan. Ketika kita memberikan kepercayaan, maka kita beri kesempatan bagi mereka seluas-luasnya untuk bekerja dan menunjukan inovasi,’’ tegas Umi Dinda, dihadapan sejumlah pejabat yang hadir pada saat Pencanangan BBGR di Desa Tonggorisa, Kecematan Palibelo, Senin (25/11).
Bupati, kata Kabag Humas Setda Bima, M Chandra Kusuma, Ap, tidak ingin dianggap jika adanya pengisian dan pergantian jabatan itu semata-mata dikaitkan dengan politik.
Jangan selalu berfikir bahwa, adanya pengisian dan pergantian jabatan itu semata-mata untuk kepentingan politik.
Yang mesti diketahui bersama dan lebih penting adalah kebutuhan organisasi. Adapun perombakan birokrasi itu semata-mata demi kebutuhan organisasi. ‘’Kebutuhan utama bukan masalah politik. Tetapi bapak ibu harus ingat, kalau bapak ibu diangkat oleh seorang pejabat politik,’’lanjut Bupati.
Bupati, yang juga sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima ini, berharap agar tetap menjaga silaturahmi, bekerja sepenuh hati dan tidak membuat persoalan setelah diberikan kepercayaan. Karena tugas itu adalah titipan sementara, oleh karena itu bekerjalah penuh keikhlasan. (Hmskab)
‘’Saya adalah pimpinan yang kurang suka, mengotak atik yang sudah saya tempatkan. Ketika kita memberikan kepercayaan, maka kita beri kesempatan bagi mereka seluas-luasnya untuk bekerja dan menunjukan inovasi,’’ tegas Umi Dinda, dihadapan sejumlah pejabat yang hadir pada saat Pencanangan BBGR di Desa Tonggorisa, Kecematan Palibelo, Senin (25/11).
Bupati, kata Kabag Humas Setda Bima, M Chandra Kusuma, Ap, tidak ingin dianggap jika adanya pengisian dan pergantian jabatan itu semata-mata dikaitkan dengan politik.
Jangan selalu berfikir bahwa, adanya pengisian dan pergantian jabatan itu semata-mata untuk kepentingan politik.
Yang mesti diketahui bersama dan lebih penting adalah kebutuhan organisasi. Adapun perombakan birokrasi itu semata-mata demi kebutuhan organisasi. ‘’Kebutuhan utama bukan masalah politik. Tetapi bapak ibu harus ingat, kalau bapak ibu diangkat oleh seorang pejabat politik,’’lanjut Bupati.
Bupati, yang juga sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima ini, berharap agar tetap menjaga silaturahmi, bekerja sepenuh hati dan tidak membuat persoalan setelah diberikan kepercayaan. Karena tugas itu adalah titipan sementara, oleh karena itu bekerjalah penuh keikhlasan. (Hmskab)